Seperti halnya radio atau televisi, otak kita juga memiliki gelombang. Gelombang-gelombang ini dapat mempengaruhi kondisi diri kita. Berdasarkan buku Quantum Ikhlas karangan Erbe Sentanu, ada empat (4) kategori gelombang otak, yaitu :
1. Beta (14-100 Hz)
Dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat seseorang berada dalam gelombang ini, otak bagian kiri sedang aktif digunakan untuk berpikir, kosentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yang menyebabkan rasa cemas, khawatir, marah dan stres. Akibat terburuknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang kalau kita terlalu aktif di gelombang Beta ini.
2. Alfa (8-13,9 Hz)
Saat kita sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang otak berada di frekuensi Alfa ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau akses ke perasaan bawah sadar, sehingga otak akan bekerja lebih optimal. Tanpa gelombang otak ini, jangan bermimpi bisa masuk ke perasaan bawah sadar. Anak-anak balita gelombang otaknya selalu dalam keadaan Alfa. Itu sebabnya anak-anak mampu menyerap informasi lebih cepat. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang dan bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.
3. Theta (4-7,9 Hz)
Frekuensi ini menunjukkan kita dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam gelombang ini berada dalam kondisi khusyuk, relaks yang dalam, ikhlas, pikiran sangat hening, indra keenam atau intuisi muncul.
4. Delta (0,1 – 3,9 Hz)
Frekuensi terendah ini memancar saat kita tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, tidak berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan hormon pertumbuhan yang bisa membuat kita awet muda. Bila kita dapat tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya akan sangat tinggi. Meski tidur hanya beberapa menit, kita akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.
* * *
Gelombang-gelombang diatas ternyata bisa kita temukan, diatur dan kita gunakan sesuai dengan aktivitas kita. Misalnya pada rekaman komposisi suara yang didapat saat kita membeli buku Quantum Ikhlas. Komposisi suara ini berguna agar kita memperoleh gelombang alfa-theta. Komposisi suaranya berupa paduan bunyi rintik-rintik hujan, air mengalir, suara kicau burung, suara gamelan dan lain-lain.
Beberapa komposisi suara dalam musik klasik juga diyakini mampu memproduksi gelombang alfa-theta. Tak heran musik klasik biasa dijadikan pilihan untuk menemani belajar. Komposisi yang setara dengan musik klasik adalah musik rakyat, musik tradisional seperti karawitan.
Yuk mari kita temukan, ciptakan dan pilih gelombang otak yang kita inginkan …
Sumber disini
[16.50
|
0
komentar
]
0 komentar
Posting Komentar